Efektifkah Susu Kalsium Tinggi untuk Cegah Osteoporosis?

OSTEOPOROSIS  merupakan penyakit tulang yang ditandai dengan penurunan massa tulang, tulang menipis, rapuh dan mudah patah yang bisa menjadi penyebab kelumpuhan dan kematian. Osteoporosis dapat dicegah dengan asupan kalsium yang terdapat susu.  Seberapa efektifnya konsumsi susu berkalsium tinggi untuk mencegah osteoporosis? TULANG  merupakan jaringan aktif yang mengalami proses pembentukan dan perombakan secara terus menerus. Pembentukan tulang sendiri ada dua hal yang berperan osteoblas (pembentuk tulang) dan osteoklas (melepas mineral tulang).  Pembentukan terjadi dalam waktu tiga minggu sementara pelepasan mineral dalam waktu 3 bulan. Proses ini terjadi terus menerus tanpa kita tahu tanpa kita tahu atau sadari. Sejak masa kanak-kanak hingga remaja, proses pembentukan tulang oleh osteoblas lebih banyak terjadi dibandingkan proses pelepasan kalsium tulang oleh osteoklas. Maka para pakar kesehatan  berpendapat masa remaja adalah menabung tulang. Jika pelepasan kalsium tulang lebih banyak dibandingkan proses pembentukannya, maka akan terjadi osteoporosis. Survey yang dilakukan pada  wanita premenopause oleh Massey University, St. Thomas Hospital - UK,  dan  pasca menopause oleh Massey University, Departement Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM bekerjasama dengan  Fonterra Brands Ltd, menunjukkan bahwa konsumsi susu yang diperkaya kalsium dan vitamin D selama 2 minggu dapat menurunkan kadar plasma C-telepeptide of type 1 collagen (CTX) yang merupakan penanda pelepasan mineral (kalsium)  tulang. Riset pada wanita premenopause terhadap 82  wanita berusia 20 - 35 tahun, yang secara acak di bagi dalam 3 kelompok. Selama 16 minggu, kelompok 1 diberi 2 porsi susu tinggi kalsium dengan  tambahan sebesar 1000mg dan vitamin K 80 µg/hari, kelompok 2 diberi dua porsi susu tinggi kalsium dengan jumlah kalsium tambahan sebesar 1000mg tanpa  vitamin K dan kelompok 3 tidak diberi susu. Selama 16 minggu, kepadatan tulang diukur mengunakan berbagai penanda pembaharuan tulang yaitu osteokalsin total, prokolage, CTX pada awal, minggu ke-2, ke-8, 12 dan 16. Hasilnya, pada 2 kelompok yang diberikan 2 porsi susu tinggi kalsium 1000mg terjadi penurunan pada berbagai penanda tersebut. Artinya susu tinggi kalsium yang diberikan terbukti menurunkan pelepasan kalsium tulang pada wanita premenopause. Jadi saat inilah yang paling tepat untuk menabung tulang. Riset pada wanita pascamenopause terhadap  masing-masing 60 orang wanita Indonesia dan Filipina, berusia diatas 50 tahun, yang dibagi secara acak dalam 2 kelompok. Selama 16 minggu, kelompok 1 diberi 2 porsi susu tinggi kalsium 1200 mg yang difortifikasi dengan 9,6 µg vitamin D, 96 mg magnesium dan 2,4 mg zinc. Kelompok 2 mendapat 2 porsi minuman berbahan beras. Hasilnya adalah pada kelompok 1 kadar CTX darah turun sebanyak 34 persen  setelah 2 minggu konsumsi susu setelah dari titik nol. Susu tinggi kalsium yang digunakan dalam riset tersebut adalah produk Fonterra Brands Ltd yakni  Anlene.   Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik dari Departemen Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, berdasarkan fakta ini perlu diwaspadai dan dicegah dengan mengonsumsi kalsium tinggi yang bisa diperoleh dari susu.  "Saat ini asupan kalsium rata-rata masyarakat Indonesia hanya mengonsumsi 225 mg, padahal kita perlu 1000-1200 mg," tuturnya saat seminar  Susu Membantu Pencegahan Pelepasan Tulang dalam Dua Minggu" di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, belum lama ini. Fiastuti  menambahkan, angka kejadian osteoporosis di Indonesia cukup tinggi yaitu 2 dari 5 orang Indonesia berisiko tinggi terkena osteoporosis. 


Pencegahan bisa dilakukan dengan pola makan sehat dengan memperhatikan komposisi protein, kalsium dan vitamin D, melakukan aktifitas sehat dan terkena paparan sinar matahari. "Sumber kalsium, kacang-kacangan tahu tempe, asupan protein dan hindari gaya hidup tidak sehat. Dari ikan ada manfaat ganda. Sumber kalsium seperti ikan khususnya yang dimakan dengan durinya. Sayuran berwarna hijau, tapi memang yang kalsiumnya banyak adalah susu. Perlu gaya hidup baru meninggalkan alkohol,  merokok karena  itu buang  kalsium lebih banyak," tuturnya. Juga terkait kebutuhan vitamin D, masyarakat Indonesia enggan memperoleh dengan cara berjemur vitamin D biar aktif.  "Dipastikan wanita sajalah Indonesia malu berjemur. Di luar luar negeri buka bikini berjemur kalau wanita Indonesia sudah malu.  Ambil payung takut hitam. Padahal cukup 5-15 menit, tiga kali sepekan berjemur sudah cukup," tuturnya. sumber

0 komentar

 
© US20
perpared byrznmi
Back to top