(Malang – haltebus.com) Tiga orang pekerja terlihat mengoperasikan salah satu dari dua buah overhead crane di bagian pengelasan rangka bus. Sementara beberapa orang lainnya tengah sibuk dengan mesin pres khusus plat dalam sebuah hanggar. Semua peralatan dan mesin ditata sesuai dengan kebutuhan jalur produksi.
Di hanggar sebelahnya beberapa unit bus tengah dipasang plat di seluruh bodinya. Lalu di hanggar ketiga, empat orang pekerja juga sibuk mempersiapkan sebuah chassis yang rencananya dipasangi suspensi udara. “Sejak bulan tujuh tahun ini kami pindah ke sini sebagai bagian dari penataan produksi kami,” kata Yohan Wahyudi, penanggungjawab produksi Karoseri Tentrem kepada haltebus.com, Sabtu (28/11/12).
Dua tahun lalu, saat namanya mulai dikenal di dunia transportasi bus, Karoseri Tentrem kerap diidentikkan dengan bengkel bus. Anggapan ini tak salah karena memang Tatang Wahyudi, memulai usaha karoserinya diawali dengan bengkel bus PO Tentrem tahun 1986. Di era 1990-an, usaha itu mulai berkembang, dan Tentrem mulai diperhitungkan saat memperkenalkan model Scorpion-King di tahun 2010.
Berlokasi di areal industri di kawasan Malang Utara, Juli 2012, Karoseri Tentrem mulai berbenah diri. Berbagai peralatan dan mesin modern dioperasikan untuk mewujudkan peningkatan kualitas dan produksi. “Sedikit demi sedikit kami berbenah, berusaha untuk menghasilkan produk yang terbaik,” ujar Yohan.
Tak salah jika akhir September lalu, PT. Mercedes-Benz Indonesia memberikan sertifikat pembuat bodi bus pada Karoseri Tentrem untukchassis OH-1626. Saat haltebus.com berkunjung ke Malang apa yang dibangun Tatang Wahyudi dan putranya Yohan Wahyudi tak bisa dipandang sebelah mata.
Di areal lebih dari lima hektar yang baru selesai dibangun itu, Yohan mulai menata jalur produksi, proses produksi dan segala peralatan yang dibutuhkan. Peningkatan produksi Karoseri Tentrem cukup signifikan dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, dari 10-15 unit per bulan, kini mampu menghasilkan 20-25 unit per bulan. Rencananya, jika penataan produksi diselesaikan pada 2013, kapasitas produksi bisa meningkat hingga 50 unit lebih per bulan ataw satu-dua unit per hari.
Yohan mengaku tengah merancang langkah produksi yang effesien tanpa mengurangi kualitas produksi yang dihasilkan. Caranya dengan memanfaatkan penggunaan mesin produksi dan peralatan penunjang. Tak segan-segan pria yang mengenyam pendidikan di negeri tirai bambu ini membuat sendiri beberapa peralatan penunjang. “Terkadang alat penunjang produksi ndak bisa kita beli karena memang ndakada di pasaran,” katanya.
Dia mencontohkan, sebelumnya seorang pekerja di bagian pemotongan rangka hanya bisa menyelesaikan rangkaian rangka untuk satu-dua unit bus. Kini dengan peralatan penunjang, seorang pekerja bisa menyelesaikan sedikitnya rangkaian rangka untuk tiga unit bus. Begitu juga dengan adanya overhead crane, proses perangkaian rangka bus jadi semakin mudah. Putra kedua Tatang ini mengaku seiring dengan tercapainya effesiensi, mereka bisa lebih fokus pada kualitas produk.
Soal kualitas produk, Angga Vircansa Chairul dari PO NPM mengakui kehandalan Tentrem dalam membuat bus. Operator bus yang bermarkas di Padang, Sumatera Barat ini mengatakan, dari sisi model bus Scorpion-King miliknya terlihat elegan dan mewah. Secara teknis, kata dia, kualitas garapan patut diacungi jempol sehingga saat berjalan bus mudah dikendalikan.
Angga juga menyebut ada keunggulan lain dari produk Karoseri Tentrem, meski bus sedang berjalan ada keheningan dalam kabin bus. Gampangnya, kabin bus kedap dari kebisingan suara di luar bus. haltebus.com juga merasakan hal yang sama saat menumpang bus milik Harapan Jaya lansiran tahun 2010-2011, suara musik dari peralatan audio di dalam bus terasa jernih tanpa gangguan dari luar.
Namun, ada catatan Angga terhadap produk Tentrem. Pembuatan bus NPM memang dilakukan saat Tentrem tengah berbenah, namun dia menilai, jadwal pengerjaan, penyelesaian akhir dan kebersihan bus yang baru selesai diproduksi tetap harus diperhatikan. “Karena Tentrem bisa dibilang baru, line pabrikasinya sedang dibangun, jadi waktu dan pengerjaan kadang-kadang molor,” ujarnya.
Yohan tak menutup mata dan telinga atas kekurangan produknya. Masukan yang disampaikan pelanggannya, menurut dia, apapun bentuknya adalah dorongan untuk semakin memperbaiki kualitas produk yang mereka hasilkan. Dia yakin, berkembangnya Karoseri Tentrem tak lepas dari berbagai masukan pelanggannya. (naskah : mai/foto : mai)
0 komentar